Senin, 05 Mei 2014

tantangan administrasi pembangunan di era globalisasi



BAB I                                                 PENDAHULUAN
Administrasi pembangunan merupakan proses pengendalian usaha (administrasi) oleh negara/pemerintah untuk merealisirkan pertumbuhan yang direncanakan ke arah suatu keadaan yang dianggap lebih baik dan kemajuan di dalam berbagai aspek kehidupan bangsa.
Administrasi Pembangunan menggunakan dua fungsi yaitu Pembangunan Administrasi dan Administrasi Pembangunan. Kedua fungsi tersebut saling melengkapi untuk menghasilkan suatu kebijakan. Partisipasi masyarakat diperlukan agar kebijakan tersebut bisa berhasil dan tercapailah perubahan ke arah modernisasi, pembangunan bangsa dan pembangunan sosial.
Dari sudut praktik, administrasi pembangunan merangkum dua kegiatan besar dalam satu pengertian, yakni administrasi dan pembangunan. Dengan demikian, administrasi pembangunan memiliki nilai-nilai yang dikandung dalam administrasi dan pembangunan dengan paradigma yang sejalan.
Saat menelaah administrasi pembangunan, ada dua hal mendasar yang perlu dibedakan, yaitu administrasi bagi pembangunan dan pembangunan administrasi




BAB II                                                ISI
Administrasi bagi pembangunan
Administrasi bagi pembangunan adalah administrasi dari dan bagi pembangunan, di mana biasanya menggunakan pendekatan manajemen, karena bersangkutan dengan manajemen pembangunan. Dalam hal ini, manajemen pembangunan tersebut meliputi :
  1. Perencanaan pembangunan
Perencanaan pembangunan diperlukan karena kebutuhan pembangunan lebih besar daripada sumber yang tersedia. Dengan demikian, perencanaan pembngunan sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan visi pembangunan.
Adapun dalam perencanaan memiliki beberpa unsur, antara lain:
    • Tujuan akhir yang dikehendaki,
    • Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya,
    • Jangka waktu,
    • Masalah-masalah yang dihadapi,
    • Modal atau sumber daya yang akan digunkan,(6) kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya,(7) orang,organisasi, atau badan pelaksananya, dan (8) mekanisme pemantauan,evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.
  1. Pengerahan Sumber daya
Pengerahan sumber daya diartikan sebagai upaya untuk memobilisasi sumberdaya yang diperlukan untuk menunjang tujuan oraganisasi.

  1. Penganggaran
Pembangunan administrasi
Dalam kerangka pembaharuan administrasi sebagai lanjutan dari pembangunan administrasi, adalah perubahan sikap birokrasi[1] dengan unsur :
1.      Birokrasi harus dapat membangun partisipasi rakyat.
2.      Birokrasi hendaknya tidak cenderung berorientasi kepada yang kuat, tetapi harus lebih kepada yang lemah dan kurang berdaya.
3.      Peran birokrasi harus bergeser dari mengendalikan menjadi mengarahkan, dan dari memberi menjadi memberdayakan.
4.      Mengembangkan keterbukaan dan ke bertanggung jawaban.
Sejarah administrasi pembagunan
Pasca perang dunia II ada dua pola
  1. Negara yang menang pada perang dunia II berhasrat untuk membantu negara yang kalah perang melalui Rencana Marshall dari Amerika.
  2. Munculnya negara baru. Perlu ada bantuan dari negara yang dahulu menjajah sebagai bentuk “tanggung jawab moral” Munculnya bantuan dengan maksud menjadikan negara bekas jajahan sebagai sumber bahan mentah dan sebagai pasar dari produknya.
Rencana Marshall
Diberi nama sesuai dengan nama Sekretaris Amerika Serikat yaitu George Marshall[2]. Nama aslinya adalah Program Rekoveri Eropa. Program ini ditawarkan kepada negara-negara sekutu Amerika Serikat yaitu Eropa Barat dengan bantuan sebesar US$ 13,000,000,000.00 selama 4 tahun sejak 12 Juli 1947. Program ini juga ditawarkan kepada negara Uni Soviet dan sekutunya tetapi ditolak karena mensyaratkan perubahan politik dan kontrol dari luar. Hal ini dipandang sebagai awal lahirnya Integrasi Eropa seperti yang kita lihat saat ini. Program ini dijalankan oleh Economic Cooperation Administration (ECA). Salah satu misi ECA adalah membendung pengaruh Soviet di Eropa

Macam bantuan
  1. Bantuan Bidang Politik
    • Mempertahankan kelompok elit yang sepaham
    • Memperluas lingkaran pengaruh
    • Mencegah kekuasaan politik ke kelompok yang menjadi lawan negara tersebut.
    • Menjaga sikap politisi negara yang diberi bantuan
  2. Bantuan Bidang Ekonomi
    • Bantuannya tidak “gratis” (bersifat altruistik semata-mata), karena dengan motif agar menjadi sumber bahan mentah dan menjadi bagian dari pasar internasionalnya
    • Bantuan ekonomi biasanya dalam bentuk hutang yang bisa mencekik generasi selanjutnya.
    • “Hibah/bantuan” sebenarnya tidak gratis, karena dibayar dengan “sikap bersahabat”
  3. Bantuan Bidang Militer
    • Penghibahan/penjualan senjata
    • Pendidikan militer bagi perwira
    • Pengiriman tenaga ahli dari negara maju
  4. Bantuan Bidang Teknik.
    • Mengirimkan pakar ke negara yang membutuhkan (negara baru/kalah perang)
    • Membangun institusi pendidikan di negara yang membutuhkan.
    • Bantuan dalam bentuk fisik.
Bantuan tersebut menyadarkan para ahli di negara maju bahwa:
  1. Teori administrasi negara tidak dapat diterima begitu saja di negara kalah perang/baru.
  2. Perlu adanya ilmu administrasi khusus yang mengarah pada pembangunan atas dasar pemikiran inilah lahir Administrasi Pembangunan.
  3. Perlu adanya perbandingan Administrasi Negara.
7 Ide pokok administrasi pembangunan
  1. Pembangunan merupakan proses.
    • Pembangunan dilakukan secara berkelanjutan.
    • Terdiri dari tahap-tahap yg di satu pihak bersifat independen akan tetapi di pihak lain bersifat tanpa akhir (never-ending)
  2. Pembangunan merupakan upaya yg secara sadar ditetapkan sebagai sesuatu untuk dilaksanakan.
  3. Pembangunan dilakukan secara terencana (Mengambil keputusan saat ini untuk waktu yang akan datang).
  4. Rencana pembangunan mengandung makna perubahan dan pertumbuhan.
    • Pertumbuhan: peningkatan kemampuan suatu negara bangga untuk berkembang dan tidak sekedar mampu mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, dan eksistensinya.
    • Perubahan: suatu negara harus bersikap antisipatif dan proaktif dalam menghadapi tuntutan situasi yang berbeda dari waktu ke waktu.
  5. Pembangunan mengarah kepada modernitas.
    • Modernitas: cara hidup yang baru dan lebih baik daripada sebelumnya.
    • Cara berpikir yang rasional dan sistem budaya yang kuat tetapi fleksibel.
    • Tidak identik dengan “westernizes”
  6. Modernitas tsb melalui berbagai kegiatan pembangunan yang multidimensional (Mencakup seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengejawantah dalam bidang poleksosbudhankam).
  7. Semua hal di atas ditujukan kepada usaha pembinaan bangsa sehingga negara bangsa yang bersangkutan sejajar dengan bangsa lain.

Administrasi Negara dalam Pembangunan Nasional
A.    Peranan Administrasi Negara dalam Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila diselenggarakan oleh pemerintah bersama-sama seluruh rakyat. Sebagaimana terakhir ditegaskan dalam GBHN 1993, “ Berhasilnya pembangunan nasional sebagai pengamalan pancasila tergantung pada peran serta aktif masyarakat serta pada sikap mental, tekad dan semangat, serta ketaatan dan disiplin para penyelenggara Negara serta seluruh rakyat Indonesia.“
Dalam rangka pembangunan nasional, pemerintah tidak hanya melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan tetapi juga sekaligus melaksanakan tugas pembangunan, yaitu untuk mengarahkan, menggerakkan dan mengendalikan pembangunan secara lancar, serta meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan.
Tugas umum pemerintahan adalah kegiatan yang secara rutin dilakukan oleh pemerintah pada umumnya dalam rangka pemberian pengayoman dan pelayanan untuk mewujudkan ketertiban, ketentraman, dan kesejahteraan seluruh rakyat. Dalam rangka fungsi pengayoman dan pelayanan tersebut tercakup tugas pokok perumusan dan penetapan kebijaksanaan nasional, kebijaksanaan umum, kebijaksanaan pelaksanaan dan kebijaksanaan teknis; pemberian bimbingan, pembinaan dan perizinan; pengelolaan kekayaan milik Negara; penyediaan informasi dan sebagainya. Sedang tugas-tugas pembangunan adalah tugas-tugas pemerintah dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pembangunan yang meliputi kegiatan-kegiatan penyusunan rencana, pemrograman, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nsioanl secara efisien dan efektif. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mengarahkan, menggerakkan, memantau, mengendalikan dan meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan pembangunan.
Dalam hubungannya dengan tugas pembangunan, pemerintah berkewajiban dan mengutamakan ketelibatannya dalam pemberian pengarahan, bimbingan dan menciptakan iklim yang menggairahkan masyarakat untuk membangun seta menumbuhkembangkan prakarsa, kreativitas, oto-aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk membangun. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah berperan sebagai pembaharu/innovator, stabilisator, penggerak pembangunan (agent of development), penggerak modernisasi (agent of modernization) dan penggerak perubahan (agent of change).
Sistem administrasi negara Indonesia adalah keseluruhan penyelenggaraan kekuasaan pemerintah negara Republik Indonesia, dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala kemampuan aparatur negara serta segenap dana dan daya demi terciptanya tujuan nasional dan terlaksananya tugas Negara Republik Indonesia seperti ditetapkan dalam UUD 1945.
Dengan demikian, tugas, fungsi dan peranan administrasi negara dalam pembangunan adalah identik dengan tugas, fungsi serta peranan pemerintah Negara itu sendiri, dan dilaksanakan oleh aparatur negara. Memperhatikan tugas dan fungsi administrasi negara tersebut, maka dapat dikatakan bahwa keberhasilan pembangunan nasional sebagian besar ditentukan oleh kemampuan administrasi negara.

B.     Pendayagunaan Administrasi Negara
1.      Tujuan
a.       Mengembangkan sistem administrasi Negara Republik Indonesia sebagai penjabaran Pancasila, dan UUD 1945 dalam administrasi negara Republik Indonesia.
b.      Agar administrasi negara mampu mendukung pembangunan nasional dan menjawab kebutuhan dinamika bangsa.
c.       Terwujudnya administrasi pemerintahan yang berdisiplin, cakap, produktif, berdaya guna, baehasil guna, bersih dan berwibawa dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan dengan dilandasi siap tanggap dan semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan Negara sesuai Pancasila dan UUD 1945.
d.      Untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas aparatur dalam melayani, mengayomi dan menumbuhkan prakarsa dan peran serta masyarakat dan khususnya dunia usaha dalam pembangunan, serta  sikap tanggapnya terhadap pandangan-pandangan dan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
e.       Untuk meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah dalam menumbuhkan dan memanfaatkan potensi dan peluang yang tebuka dalam tatanan kehidupan ekonomi nasional, regional dan gobal dengan tetap mengindahkan prinsip-prinsip demokrasi ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
2.      Sasaran
a.       Sasaran jangka panjang
Sasaran jangka panjang pembangunan/pendayagunaan administrasi dan aparatur negara adalah “mewujudkan pemerintahan yang bersih, berkemampuan dan berwibawa.”
b.      Sasaran jangka menengah
Sebagaimana dengan bidang-bidang pembangunan lain berdasarkan sasaran jangka panjang, dalam GBHN ditetapkan Arah dan Kebijaksanaan Pembangunan Lima Tahun baik secara Umum maupun Khusus Bidang Aparatur Pemerintah.
3.      Strategi
a.       Pembangunan administrasi negara merupakan bagian integral dari pembangunan nasional serta untuk mendukung pelaksanaan semua bidang pembangunan.
b.      Pembangunan administrasi bersifat terus menerus, menyeluruh dalam semua aspek administrasi negara dan dalam semua bidang tugas umum pemerintahan dan pembangunan dan disemua jajaran dan perangkat aparatur.
c.       Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, berencana dan berdasarkan prioritas, serta dimulai dengan perbaikan terhadap yang telah ada.
d.      Diterapkan asas sentralisasi kebijaksanaan dan desentralisasi pelaksanaan (centralized guidance and decentralized implementation).
SEPULUH TANTANGAN UTAMA PEMBANGUNAN MASA DEPAN
Sepuluh jenis tantangan yang diidentifikasikan dan dibahas diantaranya adalah : 
 1. Globalisasi ekonomi
 2. Pengangguran 
 3. Tanggung jawab sosial 
 4. Pelestarian lingkungan hidup 
 5. Peningkatan mutu hidup 
 6. Penerapan norma-norma moral dan etika 
 7. Keanekaragaman tenaga kerja 
 8. Pergeseran konfigurasi demokrasi 
 9. Penguasaan dan pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 
10. Tantangan di bidang politik,yang kesemuanya disoroti dari sudut pandang tanggapan yang harus diberikan di bidang administrasi. 

1. PENERAPAN NORMA-NORMA MORAL DAN ETIKA 
Keterkaitan tersebut dalam penerapan yang berlaku dalam semua tindakan yang di lakuaknya,perwujudannya pun sungguh beraneka ragam dan sekedar sebagai contoh,tujuh di antarnya di singgung berikut ini : 1. Dalam upaya mencapai tujuan norma-norma moral dan etika pasti tidak membenarkan penggunaan segala cara untuk mencapai tujuan. 2. Loyalitas yang di maksud di sini ialah kesetian kepada berbagai pihak di mana sesorang menajadi anggota. 3. Kejujuran kepada diri sendiri organisasi,mitar kerja dan masyarakt luas. 4. Etos kerja ,setiap orang yang berkarya pada suatu organisasi selalu terkait pada etos kerja yang di terapakan dan disepakati bersama. 5. Iklim keterbuakan,termasuk penciptaan suasana saling mendukung dan saling mempercayai. 6. Pemberdayan sumber daya manusia dalam organisasi. 7. Ketaatan pada peraturan perundang-undangan. 

 2. KEANEKARAGAMAN TENAGA KERJA Keanekaragaman tanaga kerja sebagai salah satu tantangan sentral dimasa depan timbul karena berbagai faktor,seperti emansipasi wanita,akses kepada pendidikan formal yang semakin terbuka,makin kuatnya tuntutan agar para pengguna tenaga kerja tidak bertindak diskriminatif terhadap para pekerja,berdasarkan suku ras,warna ,kulit,jenis kelamin,nasioanlitas daerah,usia,dan agama dan bahkan juga pergesaran dalam nilai-nilai budaya yang di anut oleh warga masyrakat.faktor penyebabnya adalah : 1. Makin banyak wanita karir. 2. Para istri sebagai pencari nafka utama. 3. Para istri bekerja untuk menambah penghasialan suami. 4. Makin banyaknya ibu-ibu muda memasuki lapangan kerja. 5. Anak-anak sebagai tenaga kerja. 6. Warga masyarakat yang menderita kelainan seksual. 7. Para pendatang sebagai tenaga kerja. Berbagai implikasi dari keanekaragaman tenaga kerja yang harus di tangani oleh berbagai organisasi antara lain adalah perubahan dalam proses requitmen,perubahan pada proses seleksi,kebijaksanaan penempatan,penugasan,kebijaksanan kepesertaan pada program pelatihan dan pengembangan,sistem imbalan,pola pembinaan karir,sistem promosi,jam kerja dan praktek kerja lembur dan kebijaksanan tentang cuti tahuan serta cuti di luar tanggungan. 

3. KONFIGURASI DEMOGRAFI Konfigurasi demografi adalah bahwa penduduk terbagi atas tiga kategori yaitu : penduduk yang belum memasuki lapangan pekerjaan,penduduk yang tergolong pada angkatan kerja dan penduduk termasuk pada kategori purnakarya. Implikasinya dari kenyatan bahwa yang harus di pikul oleh penduduk yang masih produktif yaitu yang termasuk pada angktan kerja akan semakin berat karena meraka harus mencari nafkah sedemikain rupa sehingga penghasilanya dapat menghidupi diri sendiri,anak-anak,orang tua usia lanjut yang menjadi tangungannya , oleh karena itu para pimpinan organisasi harus mampu menemukan dan menerapkan sistem imbalan yang efektif. 

4. PENGUASAN DAN PEMANFAATAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Perkembangan ilmu pengetahuan ,dewasa ini sering terdengar ungkapan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi,sebagai salah satu produknya,belum pernah berkembang sepesat seperti sekarang ini.Tiga implikasi yang menojol dari perkembangan tersebut ialah sebagai berikut :
 Dengan dinamika yang makin tinggi umat manusia memerlukan instrumenv  yang ilmiah yang dapat di guankan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapai dan perkembangan ini merupakan hal yang sangat positif karena dengan demikian nilai ilmiah suatu disipiln ilmu menampakan diri pada aplikasinya.  Ilmu pengetahuan yang berkembang denagn pesat melahirkan disiplinv ilmiah baru yang bersifat spesialistik dan dengan demikian lebih ampuh sebagai pemecah permasalah yang di hadapi dalam segi kehidupan dan penghidupan umat manusia. 
 Sebagi tantangan,perkembangan demikian menuntut upaya sadar danv sistematis dari berkepentingan untuk selalu memutakhirkan ilmu dan pengetahuanya. 

5. BIDANG POLITIK SEBAGAI TANTANGAN Masih terlihat lima perkembangan geopolitik yang menjadiakn dunia belum sepenuhnya bebas dari ancaman perang dunia,perang ragional dan perang lokal : 1. Di berbagi bagian dunia masih terdapat despot yang memrintah bangsanya denagn tangan besi secara diktatoral dan proses demokratisasi di bidang politik tidak terjadi sama sekali. 2. Berbagai negara masih terus memperkuat dan memperluas hegemoninya di bidang politik,ekonomi dan militer. 3. Di banyak negara terdapat gerakan-gerakan separatis. 4. Di banyak negara bangsa timbul gerakan-gerakan ekstrem fundamentalis berdasarkan agama. 5. Melihat adanya pandangan tentang supermasi bangsa tertentu yang antar lain berakibat pada pelevehan martabat bangsa lain dan menolak kehadirannya bangsa-bangsa lain itu di negara yang bersangkutan. Pembahasan ini menunjukan bahwa untuk mencapai tujuannya dan mempertahankan eksistensinya untuk meningkatkan kemampuanya memecahkan berbagai permasalahan yang di hadapai dengan mengandalkan kemampuaan dan kekuatan negara yang bersangkutan. 
10 tantangan masa depan
  1. Globalisasi Ekonomi
  2. Pengangguran
  3. Tanggung Jawab Sosial
  4. Pelestarian Lingkungan Hidup
  5. Peningkatan Mutu Hidup
  6. Penerapan norma-norma moral dan etika
  7. Keanekaragaman tenaga kerja
  8. Pergeseran konfigurasi demografi
  9. Penguasaan dan pemanfaatan perkembangan IPTEK
  10. Tantangan di Bidang Politik
Tantangan utama dalam pembangunan negara berkembang di masa depan
Dari berbagai uraian, disertai melihat apa yang terjadi dewasa ini serta melihat kedepannya, dapat ditarik suatu uraian mengenai tantangan yang akan dihadapi kedepannya oleh negara-nagara di dunia, khususnya negara berkembang dalam menjalankan pembangunan. Adapun tantangan tersebut meliputi (sondang p siagian;2007);
http://farm4.static.flickr.com/3363/3216017997_616c6f979b_o.jpg
Globalisasi ekonomi
Globalisasi saat ini sedang gencar-gencarnya dicetuskan oleh dunia, terutama oleh negara-negara maju dan negara yang merasa mampu mengambil tempat dan kesempatan. Dalam globalisasi, batas dari setiap negara sudah tidak jelas mengingat adanya kebebasan dari setiap negara maupun warganya untuk melakukan berbagai hal yang menyangkut ekonomi seperti adanya investasi dari pihak asing. Dengan kata lain, globalisasi mensyaratkan bentuk persaingan yang kompetitif. Ini merupakan tantangan yang harus diwaspadai maupun dimanfaatkan oleh negara berkembang. Secara kemampuan dan kehebatan, harus diakui bahwa negara maju tentu memiliki kemampuan untuk menguasai pasar dengan memasukkan berbagai produk-produknya terhadap negara berkembang. Oleh karena itu, dalam hal ini negara berkembang harus segera mampu untuk membuat kebijakan agar memiliki ruang gerak demi tidak terjajahnya produk asli butan dalam negeri di negeri itu sendiri. Jiak terjadi, maka dampak kedepannya adalah ekonomi yang tidak tumbuh yang mengakibatkan semakin banyaknya kemiskinian.


Masalah pengangguran
Masalah pengangguran memang merupakan masalah yang cukup rumit yang pemecahannya juga masih belum bisa dipastikan. Banyak anggapan bahwa untuk menanggulangi tingkat pengangguran, maka harus diciptakan lapangan pekerjaan yang banyak. Hal ini tentunya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan mengingat tidak hanya factor ekonomi dalam membangun lapangan pekerjaan saja yang menjadi kendala, tetapi kemampuan dari masyarakat itu sendiri yang juga harus ditingkatkan mengingat ketika lapangan pekerjaan sudah ada, maka karyawan yang dicar tentunya adalah yang handal dan memiliki kemampuan.
Masalah pengangguran terbagi tiga, yakni: 1. Perihal pengangguran terbuka, yakni tidak bekerjanya tenaga kerja yang seharusnya bekerja. 2. Perihal pengangguran terselubung, yakni terjadinya pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan. Hal ini dikarenakan seseorang tersebut sebenarnya sudah memiliki pekerjaan, akan tetapi ternyata produktivitasnya rendah sehingga ketika perusahaan ternyata sudah semakin besar atau pun jiak dalam mengalami masalah maka akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan tersebut. 3. Perihal pengangguran musiman, yakni dalam periode tertentu memiliki pekerjaan, namun di periode berikutnya sudah tidak lagi bekerja. Hal ini biasanya tejadi pada masyarakat tertentu seperti agraris yang hanya sibuk ketika musim tanam saja. Setelah itu, mereka tidak lagi memiliki pekerjaan dan menjadi pengangguran.
Tanggung jawab sosial sebagai sebagai tantangan
Semakin besar pembangunan yang dilakukan, maka harus diakui bahwa semakin besar pula tanggung jawab yang diemban, termasuk tanggung jawab social. Tanggung jawab social diwujudkan dengan kepedulian social, meliputi; 1. Penggunaan tenaga kerja setempat dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan organisasi sepanjang tenaga kerja local local tersebut memenuhi berbagai persyaratan administrative dan perundang-undangan, termasuk dalam arti jumlah dan mutunya. 2. Pemanfaatan masyarakat sekitar organisasi sebagai pemasok bahan yang diperlukan. 3. Keterlibatan dalam aktivitas social yang berlangsung di masyarakat sekitar. 4. Penyediaan sarana dan prasarana umum dan social yang dapat diakses oleh masyarakat sekitar dan tidak hanya diperuntukkan bagi para karyawan organisasi dan para anggota keluarganya. 5. Berperan aktif dalam membangun masyarakat sekitar sehingga menjadi masyarakat yang mandiri dengan kemampuan yang lebih tinggi.
Pelestarian lingkungan hidup
Tantangan lainnya dalam pembangunan adalah mengenai pelstarian lingkungan hidup. Hal yang memang terlihat cukup sulit dalam tantangan ini adalah pembangunan selalu diidentikkan dengan kemajuan dan penggunaan teknologi tinggi sementara itu, efek dari teknologi biasanya tidak jauh dari sesatu yang bersifat merusak lingkungan. Satu hal yang harus kita sadari dalam hidup ini adalah bahwa menjaga lingkungan merupakan hutang yang harus kita bayar terhadap generasi berikutnya. Oleh karena itu, dalam pembangunan, aspek lingkungan hidup menjadi hal mutlak yang harus mendapat perhatian lebih. Peningkatan mutu hidup Peningkatan mutu hidup lebih beroientasi pada pengakuan atas harkat dan martabat manusia sebagai insan politik, insan ekonomi, makhluk social, dan sebagai individu yang mempunyai jati diri yang khas. Penerapan norma-norma moral dan etika Manusia sebagai makhluk yang dilengkapi dengan daya pikir, akal, dan nalar harus memperhatikan aspek moral dan etika dalam kehidupan. Pembangunan merupakan sesuatu yang akan membawa dampak perubahan, tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga dapat menyebabkan pergeseran nilai moral dan etika. Manusia terkadang melakukan cara apa saja, termasuk cara-cara yang tidak halal dalam mewujudkan keinginannya. Ini menjadi sesuatu yang perlu dihindari agar tercipta suatu entuk pembangunan yang bersih dan sesuai tujuan pembangunan itu sendiri. Hal ini dikarenakan, sesuatu yang dimulai dengan ketidakbaikan akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang tidak diinginkan meskipun dalam beberapa hal tujuan tercapai.
Keanekaragaman tenaga kerja
Manusia di muka bumi ini memang hany memiliki satu spesies, yakni manusia itu senidiri. Namun, hal yang menjadi perhatian adalah bahwa manusia ternyata memiliki keanekaragaman, baik menyangkut; jenis kelamin, agama, suku, ras, dan lain-lain. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan dimana diharapkan tidak terjadinya suatu diskriminasi yang membuat pihak-pihak tertentu tidak dapat bekerja di perusahaan tertentu.
Konfigurasi demografi
Konfigurasi demografi menyangkut akan tiga hal, yakni; a. Penduduk yang belum waktunya memasuki lapangan pekerjaan (anak-anak yang masih dalam batasan umur belum boleh bekerja) b. Penduduk yang tergolong pada angkatan kerja, dan c. Penduduk yang tergolong purnakarya
Tantangan nya adalah, bagaimana untuk ke depannya organisasi harus mampu melihat akan hal ini di mana penduduk yang tergolong pada angkatan kerja/produktif harus menopang kehidupan penduduk yang masih belum waktunya memasuki lapangan pekerjaan sdan penduduk yang sudah tidak produktif lagi (lanjut usia). Salah satu solusinya adalah meningkatkan system kompensasi kepada penduduk angkatan kerja tersebut.
Penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
Hal ini tentunya menjadi sesuatu yang wajib mengingat era pembangunan sudah memasuki era globalisasi yang sarat akan persaingan. Dalam persaingan, maka yang terbaiklah tentunya yang akan menang. menciptakan sesuatu yang terbaik dan lebih baik lagi tentunya adalah dengang teknologi yang semakin mutakhir. Mengembangkan suatu teknologi tentunya harus memiliki ilmu pengetahuan pula.

Bidang politik sebagai tantangan
Dalam menjalankan suatu pembangunan, biasanya kental akan campur tangan politik dalam menentukan rioritas dan kebijakan. Bidang politik tentunya tidak saja hanya menyangkut partai politik, tetapi bagai mana menjalankan Negara ini kedepannya juga termasuk kajian politik. Hal ini tentunya dapat dicontohkan seperti pengaturan angkatan bersenjata dalam menjaga stabilitas ekonomi dan bahkan di beberapa Negara dimanfaatkan untuk membantu keamanan pembangunan suatu Negara.













BAB III                                  PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ø  Administrasi pembangunan merupakan proses pengendalian usaha (administrasi) oleh negara/pemerintah untuk merealisirkan pertumbuhan yang direncanakan ke arah suatu keadaan yang dianggap lebih baik dan kemajuan di dalam berbagai aspek kehidupan bangsa. Administrasi Pembangunan menggunakan dua fungsi yaitu Pembangunan Administrasi dan Administrasi Pembangunan. Kedua fungsi tersebut saling melengkapi untuk menghasilkan suatu kebijakan. Partisipasi masyarakat diperlukan agar kebijakan tersebut bisa berhasil dan tercapailah perubahan ke arah modernisasi, pembangunan bangsa dan pembangunan sosial.
Ø  10 tantangan masa depan
  1. Globalisasi Ekonomi
  2. Pengangguran
  3. Tanggung Jawab Sosial
  4. Pelestarian Lingkungan Hidup
  5. Peningkatan Mutu Hidup
  6. Penerapan norma-norma moral dan etika
  7. Keanekaragaman tenaga kerja
Ø  KEANEKARAGAMAN TENAGA KERJA Keanekaragaman tenaga kerja sebagai salah satu tantangan sentral dimasa depan timbul karena berbagai faktor, seperti emansipasi wanita,akses kepada pendidikan formal yang semakin terbuka,makin kuatnya tuntutan agar para pengguna tenaga kerja tidak bertindak diskriminatif terhadap para pekerja, berdasarkan suku ras, warna ,kulit,jenis kelamin, nasioanlitas daerah ,usia, dan agama dan bahkan juga pergeseran dalam nilai-nilai budaya yang di anut oleh warga masyrakat. faktor penyebabnya adalah 1. Makin banyak wanita karir.
2. Para istri sebagai pencari nafkah utama.
3. Para istri bekerja untuk menambah penghasilan suami.
4. Makin banyaknya ibu-ibu muda memasuki lapangan kerja.
5. Anak-anak sebagai tenaga kerja.
6. Warga masyarakat yang menderita kelainan seksual.
7. Para pendatang sebagai tenaga kerja.
Berbagai implikasi dari keanekaragaman tenaga kerja yang harus di tangani oleh berbagai organisasi antara lain adalah perubahan dalam proses requitmen, perubahan pada proses seleksi, kebijaksanaan penempatan, penugasan, kebijaksanaan kepesertaan pada program pelatihan dan pengembangan, sistem imbalan, pola pembinaan karir, sistem promosi, jam kerja dan praktek kerja lembur dan kebijaksanaan tentang cuti tahunan serta cuti di luar tanggungan. 




Daftar Pustaka
  1. Blau, Peter M. (1972). Bureaucracy in Modern Society. New Jersey; Littlefield Adams & Co.
  2. Dwiyanto, Agus. dkk. (2002). Reformasi Budaya Reformasi di Indonesia. Yogyakarta: Pusat Kajian Kebijakan dan Kependudukan Universitas Gadjah Mada.
  3. Kartasasmita, Ginanjar. (1996). Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta: CIDES.
  4. Gie, The Liang. (1962). Pengertian, Kedudukan dan Perijinan Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gadjah Mada.
  5. Gie, The Liang.(1976). Pengertian Administrasi di Indonesia. Suatu Tinjauan Kepustakaan. Yogyakarta: BPA-UGM.
  6. Gie, The Liang dan Sutarto. (1977). Pengertian, Kedudukan dan Perincian Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Karya Kencana.
  7. Salim, Emil. (1974). Masalah Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Lembaga Penerbit F
8.      P. Siagian, Sondang. 2007. Administrasi Pembangunan : Konsep, Teori, dan Strateginya. Jakarta : Bumi Aksara.
9.      http://www.lintas.me/channel/woman/all/trending/1/&source=tips-cara.net&title=tantangan-tenaga-administrasi-di-era-globalisasi